BAGIAN EMPAT
-Diary dan Seorang Pembunuh-
Di dalam buku diary tersebut, bertuliskan berbagai macam peristiwa. Aku pun agak heran, yeahh, mungkin karena aku tidak begitu suka curhat-curhatan. Melihat diary Pharos Peterson membuatku tidak enak. Tetapi aku penasaran dengan isi-nya. Untuk memenuhi keinginan hati-ku, aku pun membacanya.
- Pada tanggal 1 Jan 19XX
- Pada tanggal 4 Jan 19XX
" Aihh.. Kagak ada yang lain apa ya? Intinya cuma berantem dengan keluarga dan kekesalan Peter terhadap kakek-nya. Boring amat.. " Pikirku.
Karena merasa bosan, aku pun melihat halaman yang lain.
- Pada tanggal 30 April 19XX
" Yaelah... " kataku kesal karena tidak ada informasi yang bisa aku dapat-kan dari buku tersebut. Akhirnya aku mencari halaman yang lain.
- Pada tanggal 2 September 19XX
Gila !! Aku bisa gila !!! Tahkta yang selama ini aku incar malah diberikan kepada Lice, bukan AKU !!! Rasa-nya aku ingin memBUNUH Lice !! ARGHHH !!!! AKU INGIN MEMBUNUH !!!! BUNUH !!!! Tetapi aku tidak mempunyai keberanian untuk membunuh-nya.
- Pada tanggal 23 September 19XX
Semenjak Lice menjadi Ratu, aku serasa menjadi pelayan-nya. Tega sekali dia. Dia seenak-nya menyuruh-ku mengambilkan barang-nya, menyiapkan makanan-nya, mengurus tugas-nya. Emang dia pikir aku ini apa?! Babu-nya?! Tetapi selama Lice menjadi Ratu, aku tidak bisa membantah perintah-nya, apalagi dia itu cucu kesayangan kakek.
- Pada tanggal 30 September 19XX
- Pada tanggal 3 Oktober 19XX
- Pada tanggal 8 Oktober 19XX
" Tragis amat sih nasib lu, hmmm.. " pikirku.
" Lho? tanggal 8, berarti tinggal 2 hari lagi menjelang peristiwa !! " kataku semangat.
" Hmm.. Lho? Tanggal 9 dan 10-nya tidak ada ?! Mana kertasnya robek lagi, " kataku.
Tiba-tiba terdengar suara benda terjatuh. . .
" Klontang. . . . . . . . "
" Siapa itu ??" Sahutku.
" ARRGHHHHH !!!!!! "
-To be continue-
Salam " Thady "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar