Minggu, 15 Juli 2012

Story 1: The Legend of Devil Hearts of The Last Century Part 8

BAGIAN TUJUH

-Si Kembar Diculik ?!!-

Hari berganti hari. Tidak terasa sekarang sudah tanggal 4 Oktober. Pencarian kami tidak membuahkan hasil yang maksimal. Kami sama sekali belum menemukan Harmony. Aku pun semakin panik. George pun juga sepertinya sudah bingung harus bagaimana.


Apakah kami harus kehilangan Harmony ? 


Apakah kami akan mati disini ?


Kami pun merenung. Suasana tampak sepi sekali. Kami berkumpul di ruang tamu. Kemudian Pak Itto menyuguhkan makanan dan minuman kepada kami. George meminta Pak Itto memanggil Bu Hyaka dan Pak Banno. Akhirnya kami ber-13 berkumpul bersama di ruang tamu. 

" Kenapa ini ?? Saya lagi sibuk, " kata Pak Banno heran.
" Maaf pak, kami ingin mengorek informasi dari anda. " kataku baik-baik.
" Kan saya sudah bilang, saya tidak tahu apa-apa !" kata Pak Banno membentak.
" Ya udeh kek, selow ajj nape.. " kata George kesal.
" Hmm..." heranku.
" Sa-sabar, George.." kata Alicia menenangkan emosi George.
" Huh !" kesal George.

" Kok sikap lu panik gitu sih ?! Kayak ingin pergi ajj.. " kata Steven ikut kesal.
" Au tuh.. " kata George.
" Kalian ini, sudahlah.. Maafkan mereka ya Pak, " kata Alicia.
" Saya memang ingin pergi dari sini !! Puas kalian ! Saya tidak ingin terbunuh disini hanya gara sebuah kunci itu !!" kata Pak Banno sambil membentak-bentak.
" Kunci ?? " heranku.
" Ku-kucing maksudku !!!! " kata Pak Banno.
" Maaf saja, saya tidak mungkin salah dengar. Aku yakin bapak tadi mengatakan 'KUNCI' .." jelasku.
" Saya bilang kucing !! Sudahlah, saya ingin mengurus kebun dulu !" kata Pak Banno.

" Entah sejak kapan sikap-nya itu menjadi aneh sekali, " kata Bu Hyaka.
" Lho? memang dulu sikap-nya seperti apa? " kata Karen penasaran.
" Dulu dia itu baik hati, mungkin karena menyukai tanaman, sikap-nya menjadi lembut, " jelas Bu Hyaka.
" Uwaaa.. Baik hati dan tidak sombong, tapi kenapa sekarang begini yak ??" heran Karen.
" Saya juga tidak tahu.." kata Bu Hyaka.
" Padahal wajahnya lumayan keren lho.. Sayang sifatnya buruk.. " kata Alicia kecewa.
" Bukan saatnya mikirin cowok keren, Alicia !!" kata George marah.
" Iya.. Aku tahu.. Maaf.. " kata Alicia.

" Apalagi yang ibu ketahui tentang Pak Banno? Misalnya nama panjangnya, atau kesukaannya, " tanyaku.
" Hmm.. Saya tidak tahu banyak tentang dia, maafkan saya tidak bisa memberi informasi, " kata Bu Hyaka.
" Dia menyukai tanaman dan berbagai macam hewan, " jawab Pak Itto yang tiba-tiba menjawab dari belakang.
" termasuk 'KUCING' ?? " tanyaku.
" Ya. " jawab Pak Itto.
" Aku mengerti apa yang kalian pikirkan, kalian bertanya tentang kesukaan-nya karena ingin tahu tentang kucing yang tadi Pak Banno katakan, bukan? " kata A.C.
" Tepat sekali, " jawabku.
" Lalu, apakah bapak tahu detail semua ruangan yang ada di istana ini ?" tanya George.
" Tidak, yang menghafal semua ruangan di sini adalah Bu Hyaka, " jawab Pak Itto.

" Apakah ibu tahu dimana kamar Pak Banno ??" tanya George.
" Ya, ada di lantai dua di sebelah kanan. Nanti lurus saja, lalu belok ke kiri. " jelas Bu Hyaka.
" Terimakasih atas informasinya, " kata George.
" Sama-sama, " jawab Bu Hyaka. 
" Baiklah.. Sekarang kita cek kamar Pak Banno, " kata George.
" Selama kalian mencari, saya akan mencegat Pak Banno agar tidak masuk ke kamarnya, " kata Bu Hyaka.
" Tengkyu, Bu Hyaka. " kata George.
" Ya.. " jawabnya.

Kemudian Bu Hyaka dan Pak Itto pergi. Kami pun menuju kamar Pak Banno. Karena Michi dan Misha masih tidak enak badan, juga Danny yang harus menemani mereka, akhirnya yang melakukan pencarian adalah Aku, George, Alicia, Linguene, Karen, dan A.C. 


Sesaat kami menuju ke kamar Pak Banno, tiba-tiba . . . .


" KYAAAAAAAAAAAAAA... ARGHHHHHHHHHHH... " 


Teriak Michi dan Misha.


Danny pun segera berlari ke tempat kami. Dengan wajah pucat dia berkata,
" Teman-teman !! Hahh.. Hah.. " kata Danny tergesa-gesa.
" Apa yang terjadi ?! " tanya Steven heran.
" Mi-Michi dan Misha hilang !!! " kata Danny.
" HILANG ?! " teriak kami terkejut.
" Ya !! Saat aku sedang di dalam kamar, tiba-tiba mereka berdua berteriak, pas aku dobrak pintu-nya mereka udah gak ada, dan aku juga menemukan ini di meja rias, " kata Danny.
" Duhh.. Perasaanku gak enak nih.. " kataku.


Kemudian kami membaca secarik kertas yang di bawa Danny yang diambil olehnya dari meja rias di kamar Michi dan Misha.


Tertangkap lagi. Sudah ku bilang, cepat berikan golden key to the Heaven itu, kalau tidak kalian semua akan mati sia-sia disini. Haahaha..
ttd: Devil Hearts of The Last Century


" Lagi-lagi surat begini-an . . . " pikirku.


Bagaimanakah jadinya? Harmony saja belum bertemu, di tambah lagi dengan hilangnya Michi dan Misha. Sedangkan hari peristiwa tragis itu sudah dekat. Apakah yang harus kami lakukan??  


-To be continue-
 

Salam " Thady "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar