Jumat, 13 Juli 2012

Story 1: The Legend of Devil Hearts of The Last Century Part 7

BAGIAN ENAM

-Reaksi Lumilol ?!-

"Duh.. Bikin bingung ajj nih.." pikirku. 
Harmony diculik. Sebenarnya siapa sih, Devil Hearts of The Last Century itu?. Kalau ada yang tahu, kasih tahu aku dong. (#plak)


Aku benar-benar dibuat bingung oleh-nya. Pelaku-nya siapa? Maksud-nya golden key of the heaven itu apa? Kenapa Harmony yang diculik? Maksud-nya kertas itu apa? Motif si pelaku? Arghh.. Tepar ajj dah gua. 


Akhirnya kami terdiam sebentar. Lalu Linguene berkata dengan nada lemah.
" Ba-bagaimana ini ? " kata Linguene.
" A-aku tidak tahu.. " jawab George.
" Apa tidak ada yang bisa kita lakukan, Thady ?!" teriak Steven.
" Kalau gua tahu, gak bakal mendem begini tahu! " jawabku.
" Ung... Harmony.... Kamu dimana.... " kata Alicia cemas.
" MONY-CHAANNN~ Hueeee..." tangis Karen.
" Ja-jangan menangis Karen, " kata A.C sambil memberikan saputangan-nya pada Karen.
" Hiks.. Hiks... " sedu Karen.
" Sudahlah. Sekarang kita harus bagaimana? " tanya Danny.
" Oiya, dari tadi gua ingin ngasih tau-in lu pada. Nih.." kataku sambil menunjukkan buku diary yang aku temukan di perpustakaan.
" Lha?? Ape hubungan-nye buku diare sama penculikan Harmony???" tanya George.
" Gak tau dah.. Tapi mungkin ini berhubungan dengan kejadian beberapa abad yang lalu." jelasku.
" Yo wes lah.. Gua coba baca dulu." kata George.


Kami bergantian membaca buku diary tersebut. George pun mulai menyadari sesuatu.
" Hmm.. Ini aneh, halaman terakhirnya di robek.. " kata George.
" Iya, " sahutku.
" Hei, ada reaksi luminol di buku ini.. " kata A.C.
" ADA DARAH !!" kata kami semua.
" Hmm.. Buku ini menjadi sangat menarik.." kataku.
" Kalau dilihat-lihat sidik jari darah ini, seperti memegang buku, " kata George.
" Mungkin si pelaku memukul Pharos Peterson saat dia sedang menulis diary ini, " kata A.C.
" Bukan, dia memang sudah di bunuh, dan si pelaku sengaja memegang buku itu dan merobek sebagian halaman-nya, " jelas George.
" Yep.. Betul sekali. Darah ini mungkin milik seseorang dan sidik jari ini milik si pelaku, " jelasku.
" Sekarang kita tahu kalau peristiwa tragis itu adalah pembunuhan berencana ya!!" kata Alicia.
" Yoman, Alice.. " kata George.
" Wow.. Hebat.. Hanya dengan buku itu, kita bisa mengetahui kejadian beberapa abad yang lalu, " kata Steven kagum.
" Kan itu berkat gua.." kata George membanggakan diri.
" Jangan bangga dulu ! Masih banyak yang belum kita ketahui, " kataku.
" I-iya ya.." kata George.
" Sekarang kita coba cari informasi di perpustakaan itu ajj, " kata A.C memberi solusi.
" Betul juga.. Ayo !" kata George.


Kami segera ke lantai 3, yaitu ke perpustakaan. Kemungkinan besar kami bisa menemukan banyak informasi disana. Tetapi Misha dan Michi tidak mau ikut karena sedang tidak enak badan. Danny yang menjaga mereka. Akhirnya yang mencari informasi hanya Aku, George, Alicia, Linguene, dan A.C.


Pas sampai disana, kami mulai mencari sesuatu yang kelihatannya mencurigakan. Ternyata memang benar, bukan hanya di lantai 1 yang mempunyai reaksi luminol, tetapi juga di lantai 3 perpustakaan. Di tempat aku mengambil buku diary itu juga banyak ciperatan darah, juga di sebuah benda pajangan berbentuk seorang wanita berambur panjang dengan reaksi luminol di bagian alas dan bagian tengah. Aku mulai menyadari bahwa patung itu yang digunakan oleh si pelaku untuk membunuh. Yang masih membuatku penasaran, siapakah yang dibunuh dan siapa yang membunuh, dan apa motif si pelaku melakukan pembunuhan itu. Heuh.. Aku pusing.. Istirahat sebentar ahhh....


-To be continue-


Salam " Thady "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar